Kenapa Harus Pilih Susu Pasteurisasi?

Susu adalah salah satu minuman sehat yang mengandung nutrisi baik untuk tubuh sehingga aman untuk dikonsumsi secara rutin. Susu yang umum beredar di pasaran adalah susu sapi.

Namun, susu mentah yang diperah dari sapi masih perlu disterilkan sebelum dikonsumsi karena proses pemerahan susu sapi sangat rentan terhadap kontaminasi bakteri. Bakteri-bakteri ini bisa berasal dari berbagai sumber seperti kulit dan kotoran sapi, peralatan yang digunakan, tangan pemerah, bahkan tempat penyimpanan susu.

Kontaminasi bakteri pada susu sapi mentah dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk Salmonella, E. coli, Campylobacter, Staphylococcus aureus, Yersinia enterocolitica, dan Listeria monocytogenes.

Oleh karena itu, susu perlu dilakukan sterilisasi agar aman untuk dikonsumsi. Terdapat beberapa jenis proses sterilisasi susu yang umum digunakan, salah satunya pasteurisasi. Lalu, apa sih sebenarnya proses pasteurisasi itu??

Apa itu Pasteurisasi ??

Susu pasteurisasi adalah susu yang telah melalui proses yang disebut pasteurisasi. Proses ini biasanya melibatkan pemanasan susu hingga suhu tertentu selama jangka waktu tertentu untuk membunuh organisme berbahaya yang ada dalam susu. 

Susu biasanya dipasteurisasi menggunakan metode Suhu Tinggi Waktu Singkat (HTST) pada 71°C selama 15 detik atau Suhu Rendah Lama (LTLT) pada 63°C selama 30 menit. Pasteurisasi HTST dan LTLT efektif membunuh Listeria monocytogenes pada konsentrasi rendah, tetapi tidak pada konsentrasi tinggi. 

Penelitian menunjukkan bahwa pasteurisasi pada suhu lebih rendah (misalnya 76,1°C) menghasilkan lebih sedikit bakteri dalam susu dibandingkan suhu lebih tinggi (misalnya 85,2°C).

Aktivitas antibakteri alami dari sistem laktoperoksidase tetap berfungsi pada suhu lebih rendah. Namun, suhu pasteurisasi yang lebih tinggi dapat merangsang pertumbuhan spora bakteri dan mengurangi umur simpan susu, terutama pada suhu 80-90°C.

Manfaat Susu Pasteurisasi

1. Lebih aman dikonsumsi

Susu yang tidak dipasteurisasi memiliki risiko lebih tinggi mengandung bakteri berbahaya seperti E. coli, Salmonella, dan Listeria. Dengan memilih susu yang dipasteurisasi dapat mengurangi risiko adanya bakteri tersebut dalam produk susu. Mengkonsumsi susu mentah yang mengandung bakteri berbahaya ini dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan, yang seringkali mengakibatkan gejala penyakit seperti diare, mual, dan muntah.

2. Susu Pasteurisasi Memiliki Umur Simpan Lebih Lama

Teknik pasteurisasi pada dasarnya melibatkan pemanasan makanan atau minuman pada suhu di bawah 100 derajat Celsius. Tujuannya adalah untuk membunuh bakteri dan kuman penyebab penyakit serta memperpanjang masa simpan produk.

3. Mengandung nutrisi penting untuk tubuh

Pasteurisasi memastikan bahwa Anda mendapatkan nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D, dan protein tanpa risiko kontaminasi. Ini sangat penting bagi individu yang bergantung pada susu sebagai sumber nutrisi, seperti anak-anak yang sedang berkembang, ibu hamil atau menyusui, serta mereka dengan kebutuhan diet khusus.